Sabtu, 21 Maret 2015

Perbedaan Psikoterapi dan Konseling; Pendekatan Psikoterapi Terhadap Mental Illnes; Bentuk Utama Terapi



Artikel III Psikoterapi

Perbedaan Psikoterapi dan Konseling

Menurut Mowrer (dalam gunarsa, 2007) :
Konseling
 1.      Berhubungan dengan usaha mengatasi klien yang mengalami gangguan kecemasan biasa (normal anxiety)
 2.      Tidak digolongkan sebagai klien yang mengalami gangguan kejiwaan.
 3.      Klien dipandang sebagai seseorang yang mampu membuat keputusan dan dapat bertanggung jawab   atas  kehidupannya.
 4.      Berpusat pada keadaan saat ini.
Psikoterapi
1.      Berkaitan dengan usaha menyembuhkan klien yang menderita neurosis-kecemasan (neurotic anxiety)
2.      Tidak hanya berpusat pada keadaan saat ini saja.
3.      Klien digolongkan sebagai seseorang yang mengalami gangguan.

Pendekatan Psikoterapi Terhadap Mental Illnes

Menurut J.P. Chaplin  ada beberapa pendekatan psikoterapi terhadap mental illness, diantaranya:

a)      Biological
Meliputi keadaan mental organik, penyakit afektif, psikosis dan penyalahgunaan zat. Menurut Dr. John Grey, Psikiater Amerika (1854) pendekatan ini lebih manusiawi. Pendapat yang berkembang waktu itu adalah penyakit mental disebabkan karena kurangnya insulin.

b)     Psychological
Meliputi suatu peristiwa pencetus dan efeknya terhadap perfungsian yang buruk, sekuel pasca-traumatic, kesedihan yang tak terselesaikan, krisis perkembangan, gangguan pikiran dan respon emosional penuh stres yang ditimbulkan. Selain itu pendekatan ini juga meliputi pengaruh sosial, ketidakmampuan individu berinteraksi dengan lingkungan dan hambatan pertumbuhan sepanjang hidup individu.

c)      Sosiological
Meliputi kesukaran pada sistem dukungan sosial, makna sosial atau budaya dari gejala dan masalah keluarga. Dalam pendekatan ini harus mempertimbangkan pengaruh proses-proses sosialisasi yang berlatarbelakangkan kondisi sosio-budaya tertentu.

d)     Philosophic
Kepercayaan terhadap martabat dan harga diri seseorang dan kebebasan diri seseorang untuk menentukan nilai dan keinginannya. Dalam pendekatan ini dasar falsafahnya tetap ada, yakni menghagai sistem nilai yang dimiliki oleh klien, sehingga tidak ada istilah keharusan atau pemaksaan.


Bentuk Utama Terapi

Berdasarkan tujuan yang ingin dicapai, psikoterapi dibedakan atas:
  • Psikoterapi Suportif:
             Tujuan:
v  Mendukung funksi-funksi ego, atau memperkuat mekanisme defensi yang ada
v  Memperluas mekanisme pengendalian yang dimiliki dengan yang baru dan lebih baik.
v  Perbaikan ke suatu keadaan keseimbangan yang lebih adaptif.
  Cara atau pendekatan: bimbingan, reassurance, katarsis emosional, hipnosis, desensitisasi, eksternalisasi minat, manipulasi lingkungan, terapi kelompok.
  • Psikoterapi Reedukatif:
Tujuan: Mengubah pola perilaku dengan meniadakan kebiasaan (habits) tertentu dan membentuk kebiasaan yang lebih menguntungkan. Cara atau pendekatan: Terapi perilaku, terapi kelompok, terapi keluarga, psikodrama, dll.
  • Psikoterapi Rekonstruktif:
Tujuan : Dicapainya tilikan (insight) akan konflik-konflik nirsadar, dengan usaha untuk mencapai perubahan luas struktur kepribadian seseorang.
Cara atau pendekatan: Psikoanalisis klasik dan Neo-Freudian (Adler, Jung, Sullivan, Horney, Reich, Fromm, Kohut, dll.), psikoterapi berorientasi psikoanalitik atau dinamik.



Referensi
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar